Header Ads

Breaking News
recent

SISTEM KEKOMPAKAN DAN KETERIKATAN ANTAR PERSONAL


SISTEM KEKOMPAKAN DAN KETERIKATAN ANTAR PERSONAL
DI NUR SURYA GROUP
DI TINJAU DENGAN TEORI BUDAYA ORGANISASI

 Ditulis Oleh: Lalang Buana


 A.LATAR BELAKANG

Dari tahun ke tahun semakin banyak perkembangan organisasi baik di bidang teknologi maupun sosial kemasyarakatan, semua dalam hal ini adalah organisasi profesional yang juga berhubungan dengan dunia kerja. Dikarenakan banyaknya perkembangan dunia kerja maka persaingan pun sangat ketat, untuk meningkatkan performa dari sebuah perusahaan ataupun industri, untuk itu dibutuhkan adanya keterikatan karyawan/anggota dan pimpinan dalam sebuah perusahaan/industri.
Mengacu pada hal itu, memantik ketertarikan penulis untuk membahas sebuah industri yang bergerak di bidang souvenir/kerajinan, yang mana dalam perusahaan ini juga memiliki beberapa peraturan atau norma-norma formal yang harus di taati layaknya perusahaan/industri lainnya namun, yang membuat penulis tertarik adalah, pada peraturan atau norma formal yang di pampang di setiap tempat tersebut justru di jadikan sebagai kebiasaan yang memang sudah tertanamkan pada pribadi masing-masing personal dalam menjalankan tugasnya baik di toko maupun lepas dari toko.
Nur Surya Group sendiri adalah, sebuah industri kerajinan souvenir, yang memiliki beberapa cabang di Yogyakarta sendiri terbagi menjadi 5 cabang, dimana baik antar cabang maupun pusat memiliki koordinasi yang sangat kompak dalam menanggapi berbagai macam order, tentunya semua itu karena adanya kekompakan antar personal serta keterikatan satu sama lain.
Dari sini penulis akan memaparkan bagaimana budaya organisasi yang diimplementasikan kedalam pribadi interpersonal baik karyawan maupun pimpinan.


B.KERANGKA TEORI

Adapun susunan sistem teori yang penulis gunakan dalam pembuatan jurnal ini mengacu pada beberapa poin-poin teori yang saling berkesinambungan antara satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan dari penulisan jurnal ini yaitu sebagai berikut :

a.Teori Budaya Organisasi

Di dalam teori yang dicetuskan oleh Pacanowsky dan O’donnell Trijulo ini menjelaskan bagaimana teori ini sangat dibutuhkan dalam sebuah organisasi dikarenakan di dalam organisasi itu  sendiri terdapat budaya sebagai suatu cara cara hidup dalam sebuah organisasi. Budaya organisasi mencakup iklim atau atsmosfer emosional dan psikologis. Budaya organisasi juga mencakup semua simbol (tindakan, rutinitas percakapan dan sebagainya) dan makna-makna yang terjadi antar karyawan dan manajemen.

Sedangkan Robbins mengklasifikasikan dalam teori ini sendiri terbagi menjadi 2 tipe yaitu, budaya organisasi kuat dan budaya organisasi lemah. Kedua tipe ini didasarkan pada dua kekuatan budaya organisasi yang dimiliki oleh organisasi.

Budaya organisasi kuat yaitu, dimana nilai-nilai inti organisasi dipegang intesif secara bersama dan meluas oleh anggota organsisasi. Dengan ciri-ciri adanya perilaku anggota organisasi yang memiliki sifat loyal pada organisasi, mematuhi dan melaksanakan pedoman yang ada pada organisasi, tidak hanya secara formalitas saja namun juga menjadi kepribadian karyawan dalam melaksanakan tugasnya dan memberikan kontribusi terbaik untuk organisasinya.

Sedangkan tibe budaya organisasi lemah yaitu dimana nilai-nilai inti tidak lagi di pegang antar anggota organisasi, hal ini dapat terlihat dari banyaknya timbul kesulitan kolaborasi antar personal anggota maupun manajemen pimpinan, kurangnya inovasi baru dalam berjalannya organisasi tersebut, munculnya kelompok-kelompok daalam anggota organisasi, sehingga menimbulkan kesetian lebih terhadap kelompok dan mengesampingkan kepentingan organisasi.

b.Teori Iklim Organisasi
Pada dasarnya penulis lebih cenderung memilih teori iklim (komunikasi) organsasi, hal ini di karenakan lebih intensif, contohnya respon antarpersonal, sampai kepada kondisi psikologis anggota atau lebih kepada interpersonal.

Teori iklim komunikasi organisasi di sini, menjelaskan bahwa adanya gabungan dari persepsi-persepsi suatu evaluasi makro mengenai peristiwa komunikasi, perilaku anggota organisasi, respon antar personal, harapan-harapan, konflik-konflik, dan kesempatan bagi pertumbuhan organisasi tersebut.

Untuk itu hal teori ini lebih mengutamakan dan membahas bagaimana keintensifan hubungan interpersonal dalam sebuah organisasi, karena pada dasarnya kondisi psikologis seorang anggota dapat meningkatkan performa kerja anggota yang lain, namun juga dapat menjatuhkan performa kerja yang lain jika adanaya kondisi psikologis yang buruk terhadap karyawan serta ditambah andanya koflik antarpersonal, yang mana semuanya akan berimbas pada organisasi tersebut, untuk itu sangat di pentingkan adanya pemahaman serta penerapan yang mendalam teori ini dalam menjalankan budaya organisasi yang sudah lama tercipta menjadi lebih efektif dan meningkat.

C.DESKRIPSI OBYEK

a.Sejarah & Pengenalan

Nur Surya Group dirintis pada tahun 1998, yang dimulai oleh 3 orang asal Tasikmalaya yang bertujuan untuk membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang yang membutuhkan pekerjaan, setelah itu kemudian di tambah lagi dengan bergabungnya 2 investor dalam membantu berdirinya industri ini, sampai pada tahun 2000 Nur Surya Group belum dapat menambah karyawan di karenakan kurangnya biaya. Kemudian setelah itu Nur Surya Group membuka lowongan dengan merekrut beberapa desainer grafis dan juga pengrajin logam.

Pada dasarnya perekrtutan ini hanyalah sekedar formalitas saja,  karena semua karyawan di sana dianggap sebagai mitra kerja bukan sebagai bawahan, karena selain anggota/karyawan tersebut bekerja mereka juga memiliki keahlian yang lebih di banding pemilik atau pemimpin industri tersebut. Kemudian pada tahun ke tahun Nur Surya Group mulai membuka lowongan bagi semua yang membutukan lapangan pekerjaan walau dengan keahlian yang terbatas, namun memiliki semangat kerja yang tinggi serta kontribusi terhadap industri ini besar, tidak hanya tentang kepentingan pribadi masing-masing anggota/karyawan.

b.Sistem Manajemen

Menurut data survei yang penulis dapatkan di lapangan dari kelima cabang yang ada di Yogyakarta, sistem manajemen yang di pakai di Nur Surya Group adalah saling membantu dan menaikkan prestasi antara satu cabang dengan cabang lainnya. Maksud dari saling membantu disini di buktikan dengan adanya 5 cabang yang saling terikat satu sama lain dan saling membutuhkan, lima cabang tersebut adalah: Nursurya Souvenir, Nur Surya Trophy, Gudang Trophy, Seturan Jaya Trophy, Biru Art. Semuanya memiliki fungsi yang saling erat hubungannya satu sama lain. Fungsinya sebagai berikut:

a) Nursurya Souvenir, memiliki toko dan juga merangkap adanya produksi souvenir serta  kerajinan fiber. Pada dasarnya inilah tempat produksi paling utama untuk memproduksi pekerjaan dari keempat cabang lainnya.terletak di jalan Mas Soeharto Yogyakarta

b) Nursurya Trophy, memiliki toko yang luas dan juga sebagai pusat, trophy di mana dari keempat toko akan selalu mengambil suplai trophy dari sini karena memang gudangny trophy di sini, terletak di jalan Selokan Mataram, Yogyakarta.

c) Gudang trophy, memiliki toko dan juga ruang produksi. Di sini mengutamakan untuk produksi trophy dan juga produksi kerajinan logam. Untuk pekerjaan atau pesanan yang berjenis logam. Akan di kerjakan di sini, terletak di jalan Nologaten, Jalan Selokan Mataram, Yogyakarta.

d) Seturan Jaya Trophy, dicabang ini lebih fokus kepada penerimaan trophy saja,  terletak di Seturan, Jalan Selokan Mataram, Yogyakarta.

e) Biru Art, memiliki satu toko yang tidak hanya berisi souvenir dan trophy saja, namun juga terdapat konfeksi kaos olahraga yang langsung di suplai dari Bandung, hal ini berhubungan juga dengan investor yang berada di Bandung. Terletak di jalan Selokan Mataram Yogyakarta.

c. Visi dan Misi

a) Memajukan kesejahteraan anggota
b) Menciptakan lapangan pekerjaan yang inovatif
c) Menambah keterampilan anggota
d) Mengurangi angka pengangguran
e) Menjadikan manfaat bagi seluruh orang.

Dari keterangan data di atas telah jelas bahwa berbeda dengan perusahaan lainya yang semua urusannya tergabung dalam hanya satu atau dua ruang/tempat besar saja. Memang hal ini dirasa kurang efektif di karenakan distribusinya yang lambat secara teori karena terhambat oleh jarak anatar cabang padahal, satu sama lain saling membutuhkan untuk pengerjaan orderan. Namun, yang membuat unik dari industri ini adalah sistem kinerja yang cepat di banding industri souvenir lainnya.

D. ANALISIS

Mengacu pada data-data penjelasan di atas bahwa setidaknya sudah memberikan gambaran umum tentang bagaimana keadaan dan manajemen industri. Untuk itu pada bab ini penulis akan menganalisis bagaimana sistem kekompakan dan keterikan antar personal dalam tinjauan teori budaya organisasi, serta pemaparan adanya iklim organisasi dalam sistematika analisis ini.
Adapun jika dikaji menurut teori budaya organisasi, tentunya jelas semua oranisasi memiliki budaya yang berbeda-beda. Seperti dari hasil tinjauan lapangan langsung, dalam kinerja dari semua gabungan Nur Surya group tentunya tidak bisa di anggap ringan mengingat hal-hal yang banyak didistribusikan dari satu toko ke toko yang lainnya. Membutuhkan waktu yang lama di jalan. Hal ini saya sebagai penulis akan memaparkan beberapa poin kekompakan dan keterikatan dan  dari penjelasan mengenai Nur Surya Group dengan teori budaya organisasi :

a. Koordinasi
Adanya koordinasi yang baik antar personal dalam hal ini sangatlah penting, tanpa adanya koordinasi semua akan menjadi kacau-balau. Yang menjadikan organisasi ini menjadi beda adalah koordinasi langsung berada pada tangan pusat apapun itu jenisnya baik pemberitahuannya, setiap cabang memiliki manajemen yang juga di kelola oleh anggota/karyawan hal ini dikoordinasi lagi oleh salah satu anggota yang ada di tiap cabang, pada dasarnya semua memeliki status yang sama yaitu sebagi rekan kerja, menurut penulis dengan cara ini menjadikan tiap-tiap individu menjadi lebih konsisten dengan norma-norma yang ada di tempat kerja karena di antara anggota individu tidak ada yang merasa di bawah. Hal ini akan menjadi kebiasaan terus menerus bahkan sampai kepada luar pekerjaan sehingga adanya menghargai orang lain.

b.Kekompakan
Salah satu sistem yang menurut Saya unik di sini adalah adanya sistem gilir tempat kerja, setiap 3 bulan sekali akan ada penggiliran tempat kerja dari cabang-cabangnya dengan begitu setiap anggota akan paham dengan keadaan dan kondisi di tempat yang lain, hal ini menjadikan adanya kebiasaan yang memang sudah melekat dan tanpa adanya keterpaksaan, dan yang terpenting adalah adanya kekompakkan dalam berpacu untuk meningkatkan industri ini atara sesama karyawan sehingga tidak mudahnya timbul kelompok-kelompok individu yang dapet menjadi budaya organisasi yang lemah seperti yang di paparkan oleh Robbins.

c. Kepribadian Individu
Psikologi atau kondisi kejiwaan anggota adalah sangat penting dalam hal ini, di karenakan manusia adalah manusia yang memiliki rasa dan jiwa, bukanlah robot. Kondisi psikologi tak selamanya baik atau semangat melainkan terkadang naik turun sehingga hal ini dapat dikhawatirkan berimbas pada pekerjaan. Oleh karena itu, dalam organisasi ini ada sebuah kebijakan/peraturan demi menangani permasalahan iklim komunikasi organisasi yang memang sudah menjadi hal yang harus ada untuk lebih humanis yaitu adanya hari relaksasi, ini adalah sebuah cuti yang bebas diambil dalam satu bulan selama 3 hari, namun hal ini juga diikuti dengan adanya presensi kejujuran yang di isi oleh anggotanya karena semua sama dalam satu manajemen cabang.

KESIMPULAN

Dari penjelasan obyektif mengenai data-data dan analisis yang didapatkan oleh penulis langsung di tempat kerja, dengan melakukan wawancara inensif dengan semua anggota/karyawan sampai kepada Pimpinan/Manajer industri yang kebetulan juga Saya sebagai salah satu anggota dari organisasi industri Nur Surya Group.
Pada penjelasan di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa sangatlah penting adanya budaya organisasi yang kompak dan keterikatan yang kuat serta intensif dalam hubungan baik antarpersonal maupun interpersonal. Hal ini, demi adanya kemajuan dan juga kesejahteraan seluruh anggota dan pimpinan organisasi sehingga semua tujuan baik tujuan organisasi maupun tujuan kebutuhan anggota dapat di capai bersama, sesuai dengan visi dan misi organisasi.

No comments:

Powered by Blogger.