Header Ads

Breaking News
recent

BIAS GENDER YANG TERJADI PADA IKLAN PARFUM PRIA DI TELEVISI MAUPUN INTERNET


BIAS GENDER YANG TERJADI PADA IKLAN PARFUM PRIA
DI TELEVISI MAUPUN INTERNET

Sinopsis

 Terkait dalam hal ini, mengenai beberapa iklan di media elektronik, baik itu youtube maupun televisi, seringkali kita menemukan berbagai macam iklan, terutama iklan parfum pria. Seperti contohnya pada iklan salah satu produk parfum AXE yang di mana dalam iklan tersebut di ceritakan, ketika seorang pria hendak tidur pada malam harinya, ia hanya mengenakan pakaian tidur namun, juga memakai parfum dan disaat ia hendak tidur tiba-tiba, muncul sesosok bidadari cantik, tentunya dalam hal ini wanita. Yang mana kemudian mendekati pria tersebur sembari mencium wangi badannya, setelah itu datang lagi bidadari-bidadari lainya hanya untuk “menikmati” wanginya.

Hal ini kemudian dapat di tinjau dengan beberapa faktor-faktor sebagai berikut :

1. Efektifitas Komunikasi
Pada dasarnya iklan ini sangatlah efektif karena dalam hal ini sudah masuk pada tahap menimbulkan kesenangan (afeksi) setelah adanya komunikasi non verbal yaitu dengan menggunakan parfum tersebut. Yang mana juga adanya bidadari-bidadari yang “menghiasi” tidurnya. Dan juga telah sampai pada tahap merubah perilaku (attitude) juga di mana seorang pria yang akan tidur, kemudian tidak jadi tidur karena di kelilingi oleh bidadari-bidadari cantik tersebut.

2. Prespektif Gender
Adapun pada iklan produk parfum tersebut juga dapat dilihat dari segi prespektif gender yaitu dimana beberapa bidadari/wanita yang sangat senang mendekati hanya seorang pria saja. Tentunya, dalam hal ini dapat dikatakan sangatlah progressife, seperti yang pada dasarnya wanita tidak terlalu agresif dalam mendekati pria apalagi sampai mencium wangi tubuhnya, yang juga hanya mengenakan pakaian tidur saja.
Menurut saya iklan seperti ini sangat merendahkan martabat seorang wanita, yang mana dalam iklan tersebut di gambarkan layaknya orang yang sangat-sangat terpesona hingga lupa akan dirinya. Hal ini juga menggambarkan bahwa iklan tersebut bukan malah menonjolkan produk yang akan di iklankan namun justru sensualitas perempuan yang yang di tonjolkan sebagai objek bukan subyek. Selain merendahkan juga hal ini menimbulkan prespektif yang salah pada wanita.

3. Pola Komunikasi
Dari beberapa pemaparan di atas dapat di katakan bahawa pola komunikasi dalam iklan produk parfum tersebsebut, menggunakan pola komunikasi agresif pada bidadari-bidadari yang datang kemudian menggoda dengan gerakan-gerakan yang meembuat lelaki tersebut bangun dan kemudian melihat bidadari-bidadari yang datang menghiburnya/atau malah mengganggu tidur pria tersebut. Dan juga pria tersebut terlihat submisif bangun dengan malas-malasan, namun kemudian juga terlihat senang menikmatinya.

Kesimpulan

 Sudah begitu banyak iklan-iklan yang ada pada media saat ini baik itu cetak, maupun elektronik namun iklan yang di pamerkan justru tidak menampilkan produknya terlebih dahulu, malah menampilkan wanita terlebih dahulu sebagai daya tarik untuk produk tersebut, inilah yang membuat adanya bias gender, seperti itu justru malah membuat wanita bukan sebagai subyek dalam iklan namun justru seperti obyek yang di iklankan.

No comments:

Powered by Blogger.