Pengertian Konvergensi Multimedia Massa dan Implikasinya
Pengertian Konvergensi Multimedia Massa dan Implikasinya
Pengertian Konvergensi Media
Konvergensi sebenarnya berasal dari bahasa Inggris yaitu dari kata convergence. Kata
konvergensi merujuk pada dua hal atau benda atau lebih yang bertemu dan bersatu pada suatu titik (Arismunandar,2006:1). Konvergensi media juga berarti
penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk dapat digunakan
dan diarahkan ke dalam suatu titik tujuan. Istilah konvergensi secara
umum juga dapat merujuk pada kaitannya dengan adanya perkembangan teknologi ,
komunikasi dan informasi (TIK).
Dasar terbentuknya Konvergensi Media
John Fiske yang dalam bukunya Cultural and Communication Studies
mengungkapkan adanya kode-kode digital lebih mudah untuk dipahami karena unit-unitnya
dibedakan dengan jelas, berlainan dengan kode-kode analog yang bekerja
dalam suatu skala yang berlanjut. Jadi tidaklah heran jika dalam orientasi
perkembangan dari peradaban manusia mengarah pada proses digitalisasi atau
dengan kata lain proses untuk menuju kemudahan, kelengkapan, dan kecepatan
dalam mendapatkan dan memahami berbagai informasi.
Dari sisi bisnis, digitalisasi sangat menjanjikan efisiensi biaya yang cukup
signifikan dengan area cakupan yang lebih luas, kualitas dari pelayanan yang
lebih baik dan mampu untuk melayani pengguna jasa media berdasarkan kebutuhan
mereka. Namun pada dasarnya yang jauh lebih penting adalah digitalisasi mampu
mendesak kelahiran beragam kreativitas dalam penyajian konten sehingga
area cakupan bisnis dapat menjadi lebih luas dan diekspansikan oleh pengembangnya.
Menurut Jonathan Parapak dari Universitas Pelita Harapan, tahapan
perkembangan paradigma ini dibagi menjadi 3 tahapan proses, yaitu automatisasi,
integrasi, dan kolaborasi. Mayoritas pelaku di kawasan ini berada di
antara tahapan automatisasi dan integrasi, sementara sebagian kecil lainnya hanya yang
telah mencapai tahap di antara integrasi dan kolaborasi.
Defenisi Konvergensi Media:
Konvergensi media adalah penggabungan atau pengintegrasian
dari media-media yang ada untuk dapat digunakan dan diarahkan kearah satu titik
tujuan. Konvergensi media biasanya sangat merujuk pada perkembangan teknologi
komunikasi digital yang dimungkinkan dengan adanya konvergensi jaringan.
Konvergensi jaringan adalah adanya koeksistensi efisien telepon, video, dan
komunikasi data yang ada dalam satu jaringan. Penggunaan beberapa mode komunikasi
dalam jaringan tunggal akan sangat menawarkan kenyamanan dan fleksibilitas, bukan
tidak mungkin dengan prasarana yang terpisah.
Dampak Positif dan Negatif :
Banyak keuntungan yang bisa di dapat dari adanya jejaring sosial. Keberadaan
situs jejaring sosial ini sangat memudahkan kita untuk berinteraksi dengan
mudah dengan orang-orang yang ada dari seluruh belahan dunia dengan biaya yang
lebih murah daripada dibandingkan dengan menggunakan pesawat telepon. Selain itu, dengan adanya
situs jejaring sosial ini, penyebaran informasi dapat berlangsung secara
cepat. Bertemu dengan teman-teman lama sekalipun sangat mudah. Bahkan untuk bekerja mencari uang,
seperti menjual barang melalui adanya bisnis online, iklan produk dan atau jasa,
serta untuk mempromosikan sesuatu.
Jejaring sosial juga membantu para fans artis, musik, olahraga dan
lainnya untuk selalu update tentang kegiatan yang dilakukan oleh idola mereka, atau untuk membuat
suatu komunitas-komunitas sosial yang dapat berbagi dan mempertemukan banyak orang
di manapun berada dan saling bertukar informasi yang dimiliki.
Jejaring sosial juga bisa untuk menunjukan bakat-bakat kita melalui adanya konten
video-video, foto, rekaman suara atau tulisan yang kita unggah ke
profil media sosial kita sehingga dapat dilihat dan dinilai oleh banyak orang.
Jejaring sosial juga dapat untuk menarik simpati dan bahkan empati banyak
orang seperti yang telah dilakukan oleh para politisi dalam berkampanye atau untuk
masalah sosial seperti “Koin Untuk Prita” dan lain sebagainya.
Namun sebaliknya juga disetiap ada keuntungan pasti ada kerugiannya. Dengan adanya kemunculan situs
jejaring sosial ini yang kemudian menyebabkan interaksi interpersonal secara tatap muka
(face-to-face) cenderung lebih menurun. Orang akan lebih memilih untuk menggunakan
situs jejaring sosial yang dimilikinya ketimbang harus bertatapan muka langsung karena dirasa lebih praktis. Di lain pihak, kemunculan
situs jejaring sosial ini juga membuat anak muda mulai merasa bahwa mereka tidak bisa lepas dari adanya internet, atau bisa dikatakan "tak mampu hidup tanpa internet". Dalam kadar yang berlebihan, situs jejaring sosial ini secara
tidak langsung telah membawa dampak negatif, seperti kecanduan (addiksi) yang
berlebihan pada media sosial dan terganggunya privasi seseorang.
Dampak jejaring sosial bagi anak di bawah umur memang lebih mengkawatirkan.
Banyaknya anak-anak yang tertarik dengan jejaring sosial yang mengarahkan
mereka kepada para pemangsa sex yang berkeliaran dalam dunia maya itu (cybersex
criminal). Mereka (cybersex criminal) akan mengetahui/mendapatkan informasi
mengenai keberadaan korban (anak-anak) berdasarkan dari informasi yang telah mereka
pasang dalam situs jejaring sosial. Beberapa dari para cybersex
criminal tanpa ragu untuk menanyakan langsung kepada korban keinginannya agar dapat
bertemu langsung dalam dunia nyata dan cybersex criminal tersebut juga
tidak segan-segan akan menanyakan status kewanitaan korban.
No comments: